Setelah
melaksanakan kewajiban sholat , aku bersiap-siap untuk berangkat sekolah . Aku
duduk di bangku kelas 5 SD . Sebelum berangkat sekolah, makan bersama keluarga
telah menjadi adat di rumah kami, Setelah sarapan, saya berpamitan kepada ibu
ayahku. “Yah Ria berangkat dulu ya” kataku dengan manis, “iya Ria. Ingat ya,
perhatikan gurumu, jangan banyak begurau”jawab Ayah. Iya yah Ria janji sambil
mencium tangan Ayah. Bu Ria berangkat ya.” Ya nak, Hati-hati kalau
menyebrang jalan raya tengok kanan-kiri
sebelum menyeberang jangan sambil bergurau” jawab ibu. Iya bu sambil tersenyum
dan memegang tangan ibu lalu menciumnya. Setelah itu aku beranagkat ke sekolah.
Hari ini
pelajaran bahasa indonesia, Guruku mengajarkan tentang arti warna dalam
kehidupan sehari-hari “Anak-anak kita setiap hari pasti melihat warna yang
beraneka ragam kan mulai dari merah, biru, kuning, putih, merah muda serta
masih banyak lain sebagainya. Setiap warna melambangka sesuatu atau mengandung
ma’na tertentu misal, warna bendera negara kita. Merah dan putih, merah
memiliki arti tekad yang kuat dan semangat yang membara, berani mati untuk
kemerdekaan bangsa sedangkan putih bermakna suci yakni memiliki hati yag bersih
begitulah ujar guruku dengan semangat. Lalu aku bertanya”pak, berarti semua
warna mempunyai arti ya pak!”. Iya semua warna mempunyai arti tersendiri. Warna
itu ada warna dasar. Jika warna dasar di campur dengan warna lainnya maka akan menimbulkan warna baru
seperti merah di campur putih menjadi merah muda, hijau dengan putih menjadi
hijau putih dan masih banyak lain sebagainya jawab guruku.
Jam telah
menunjukkan pukul 12:30. Ini waktu sangat di tunggu-tunggu semua siswa, semua
keluar dari kelas dan kembali ke rumah mereka masing-masing aku pulang sekolah
bersama temanku ririn, dia dan aku rumahnya berdekatan jadi kita sering pulang
bersama. saat perjalanan pulang aku pertaya pada ririn “Rin menurutmu orang
dulu dengan orang sekarang beda atau tidak? Ya jelas beda, orang dulu dalam
mencari Ilmu sangat bersungguh-sungguh walaupun harta, tenaga, nyawa jadi
taruhannya , tapi zaman sekarang talah berbalik 180 darajat, orang zaman
sekarang mencari ilmu berbeda tujuannya, mereka bersekolah untuk mempunyai
pacar, dengan mengumbar kata-kata gombal, Janji-janji palsu, dan lain
sebagainya. Tak terasa, kita telah sudah sampai di rumah. Akhirnya kami
berpamitan dan masuk ke rumah kami masing-masing.
Sebelum aku
menuju tidur lelapku, aku sempat bingung. Orang dulu berjiwa merah-putih.
apakah zaman sekarang juga iya? Tidak karena orang sekarang tidak memiliki
semangat untuk memajukan bangsa, buktinya banyaknya kriminalitas, pemerkosaan,
pengangguran dan lain sebagainya. Jadi orang sekarang tidak memiliki jiwa merah-putih,
enaknya warna apa ya? Warna yang pantas di tujukan untuk pemuda saat ini. Tak
terasa detik berganti menit, menit berganti jam, dan waktupun telah larut
malam, Karena kebingunganku memikirkan warna itu, akhirnya aku terlelap dalam
indahnya malam.
Embun pagi
yang menyejukkan hati, fajar shodiq yang malu-malu menampakkan dirinya diantara
langit-langit yang sangat indah nan megah, sebagai bukti kekuasaan ALLAH yang
tak ada duanya, itulah keindahan alam yang tesembunyi diantara ribuan keindahan
alam yang lainnya.
Setelah
melaksanakan sholat subuh berjama’ah seperti biasa kami melaksanakan sarapan
pagi, ditengah-tengah kami makan. Aku memecah keheningan, “Ayah Ibu warna apa
yang pantas bagi pemuda-pemudi pada zaman ini”???, ibu dan ayahku saling menatap
satu sama lain, lalu, ayahku balik bertanya kepada ku “ Maksud petanyaan Ria
apa”?, lalu aku menceritakan mulai awal hingga akhir kejadian tadi malam.
Setelah selesai bercerita baru ayah faham maksud dari pertanyaan ku” Oh seperti
itu, kalau menurut ayah orang dulu berjiwa merah putih, kalau zaman ini
pemudanya berjiwa merah bercampur putih yakni merah muda yang dilambangkan
dengan Valentine. Lalu aku balik bertanya kepada ayah, “apa itu Valentine” ?
Valentine itu hari dimana pasangan muda berbagi kasih sayang dengan lawan jenis
nya layaknya pasangan suami istri, tetapi kita sebagai umat islam tidak boleh
merayakannya karena Valentine itu milik orang non-muslim. Sudah-sudah
bicaranya lihat tuh hampir pukul 07.00
Ujar ibuku memotong pembicaraan kami. Akhirnya aku segera bersiap-siap,
bersalaman dengan ayah ibuku lalu berangkat ke sekolah dengan tergesa-gesa.
Hari ini
waktunya mata pelajaran sejarah tentang sejarah indonesia, “ indonesia adalah
negara yang sangat kaya dengan bahasa, budaya, adat, kuliner, pakaian adat dan
lain sebagainya , tetapi di balik kekayaan itu ternyata negara kita pernah
dijajah dengan banyak negara seperti : Inggris, belanda, jepang dan negara
lainnya. Tapi berkat kegigihan pemuda pahlawan bangsa. Negara kita memperoleh
kemerdekaan sehingga pada saat ini kita bisa merasakan hasil dari jerih payah
pahlawan bangsa”. Sebelum saya lanjutkan saya ingin bertanya kepada kalian
semua, apa bedanya pemuda era ini dengan pemuda tempo dulu ???. Aku dengan
semangat mengangkat tangan kanan ku setinggi tingginya, saya pak !, lalu guruku
menunjukku” Baiklah Ria bagaimana jawabanmu”??,kalau menurutku orang tempo dulu
memiliki jiwa merah putih, yakni tekad yang kuat, semangat yang membara, hati
yang bersih, dan pikiran yang jernih untuk memperoleh kemerdekaan walaupun
nyawa taruhannya. Kalau pemuda era ini memiliki jiwa merah bercampur putih
yakni merah muda berarti pemuda era ini tidak lagi mementingkan kemajuan bangsa
tetapi mementingkan asmara. Yang menyebabkan negara kita lemah dan tak bisa
berkompetisi di mata dunia. Plak......plak.....plak.....suara tepukan tangan
teman-temanku dan guruku yang terdengar. Lalu guruku berkata “benar Ria,
jawabanmu sangat benar” dengan menganggukkan kepala.